Photo by Christina @ wocintechchat.com on Unsplash
Tugas, tugas, dan tugas. Ya kira-kira begitulah gambaran kehidupan pelajar, dipenuhi dengan tugas. Ngomongin tentang tugas, ada berbagai macam tipe pelajar dalam mengerjakan tugas. Ada yang mengerjakan sendiri dengan mandiri, membuka catatan dari guru, mencari sumber dari google, ada juga yang diskusi dengan temannya. Nah yang terakhir ini kadang bisa menimbulkan sakit hati kalo ga dilakukan dengan baik, mirip kayak yang di-share sender akun twitter @schfess ini.
Kejadian kayak gini mungkin ga sekali atau dua kali ya, tapi sering banget. Ada orang yang mau nyocokin jawaban dengan temennya, tapi ketika dikasih tau eh dia malah ragu dan skeptis abis. Mungkin karena menurutnya temennya ini bukanlah orang yang cukup expert dalam mata pelajaran yang lagi dihadapi, akhirnya dia nanya lagi ke temen lain yang lebih pinter.
Sebenernya gapapa sih skeptis sama jawaban, tapi kalo caranya kurang sopan mungkin bisa menimbulkan luka di hati sang teman. Mirip juga kayak pengalamannya @gtaugtau.
Ia menceritakan bahwa ketika temannya diskusi pasca ujian untuk membahas soal, ia tidak diajak diskusi yang bisa jadi disebabkan karena ada anggapan subjektif terhadap kemampuan akademisnya. Duh, ga boleh gitu ya guys.
Kalo ini ada pengakuan dari orang yang suka nanya ke banyak orang nih haha, menurutnya ia melakukan hal tersebut untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk memastikan kebenaran jawabannya. Ia juga meminta maaf jika hal tersebut pernah membuat temannya tersinggung.
Nah, udah tau kan guys kalo segalanya butuh etika, karena hal yang sebenarnya ga masalah tuh bisa aja jadi masalah karena kurangnya bumbu etika. So, mari bijak dalam berkata-kata dan bertindak ya, karena kita ga tau mungkin aja ada orang yang sakit hati sama perlakuan kita walaupun kita ga ada niat untuk menyakiti hati orang.
Comments
Loading…