in

Sekolah vs Bimbel

Photo by Element5 Digital on Unsplash

Banyak beredar stigma yang mengatakan bahwa bimbel atau bimbingan belajar itu lebih baik dibandingkan sekolah. Apa iya? Banyak yang beranggapan bahwa bimbel adalah penyempurna ilmu yang tidak didapatkan dari sekolah. Singkat kata, mereka yang ingin prestasi lebih baik akan mengikuti bimbingan belajar.

Sebenarnya, mengikuti bimbel tidak selalu menjadi acuan bahwa pelajaran di sekolah itu sulit atau bahkan tidak berkualitas. Memang agak sedikit berbeda. Umumnya, para siswa yang mengikuti bimbel dilatarbelakangi oleh alasan mereka membutuhkannya. Mereka berpikir bahwa sekolah saja tidak cukup. Mereka butuh pendampingan belajar yang ekstra.

Salah satu cuitan di halaman @schfess mengatakan bahwa sekolah itu merupakan wadah mengejar nilai. Sementara bimbel adalah wadah mengejar ilmu. Ini semua kita kembalikan pada invidu masing-masing. Terbukti, postingan tersebut menuai pro dan kontra.

Seperti yang diketahui bahwa mengikuti bimbel akan memakan biaya ekstra. Dan, tidak semua siswa mampu mengikutinya secara finansial. Jadi, memang seluruhnya tergantung pada penilaian masing-masing.

Memang benar, belajar di sekolah dan bimbel itu sangat berbeda. Kamu bisa melihat hal tersebut dari segi metode belajarnya, fasilitas belajar, jumlah siswa maksimal di kelas, dan aspek pendidikannya. Di bimbel, kamu akan dibimbing secara tuntas. Ini karena mereka memiliki tujuan demikian. Lebih lagi, bimbel membatasi jumlah siswa di kelas. Ini akan tepat sasaran, siswa belajar dengan begitu fokus, dan terkendali.

Apakah dengan begitu, kita bisa mengatakan bahwa bimbel itu lebih baik? Sekolah adalah lembaga formal dan bimbel adalah lembaga informal. Di Indonesia sendiri, mengikuti pembelajaran formal lebih diakui karena dibuktikan dengan ijazah. Toh nantinya kamu juga akan melamar pekerjaan atau melanjutkan pendidikan dengan ijazah sekolah, bukan dari “pernah atau tidaknya kamu mengikuti bimbel”.

Sekolah vs bimbel tidak dapat dibandingkan. Masing-masing sudah memiliki ruang lingkup apa yang harus ditangani. Bukan salah sekolah yang kurang fokus menangani kekurangan siswa. Balik lagi pada individu masing-masing. Dan, sebagai siswa yang baik, sudah semestinya kita menyadari bahwa belajar adalah sebuah kewajiban. Sehingga, kita bisa memberikan yang terbaik, terlepas dari mana tempat kita menuntut ilmu. Sekolah atau bimbel.

What do you think?

Written by Azmi Raudhatul

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Loading…

0

Pembelajaran Tatap Muka, Pusat Minta Daerah Pedomani SKB

Internet Memeology; Jurusan Kuliah yang Belum Kunjung Rilis