Sejak bulan Maret 2020, pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh sebagai upaya menghindari penularan virus corona di lingkungan sekolah, dampaknya kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara daring atau online dengan menggunakan berbagai jenis aplikasi dan platform belajar lainnya seperti zoom, google meet, google classroom, ataupun dengan whatsapp. Pembelajaran jarak jauh dilakukan dengan berbagai metode seperti tatap muka secara online ataupun dengan membagikan video materi kepada siswa untuk kemudian ditonton.
Metode pembelajaran online ini memang agak jauh berbeda dari pembelajaran offline yang mengharuskan para siswa bertatap muka secara langsung di ruang kelas saat pemberian materi dilakukan oleh guru, namun apa pendapat para siswa mengenai pembelajaran online ini? Apakah mereka lebih menyukai sekolah online atau offline?
Pada salah satu menfess di akun twitter @subschfess, sender memberikan pilihan metode belajar yang disukai siswa, offline ataupun online.
Vote pilihan offline dilakukan dengan me-retweet menfess sementara vote online dilakukan dengan cara like pada menfess tersebut. Hasilnya, jumlah likes lebih banyak daripada jumlah retweet menfess tersebut, artinya lebih banyak siswa yang memilih pembelajaran online daripada offline. Kira-kira apa alasan mereka ya? Kok bisa lebih memilih pembelajaran online?
Oh, ternyata alasan siswa yang memilih pembelajaran online-pun beragam. Dari rasa malas untuk bertemu dengan orang lain, efisiensi penggunaan kertas dengan pemanfaatan teknologi, hingga untuk mencari cara belajar yang paling disenangi.
Comments
Loading…