Masa sekolah merupakan masa emas bagi sebagian orang. Waktu ini adalah waktu-waktu terbaik kita untuk mengembangkan diri dan mempelajari banyak hal untuk mempersiapkan kehidupan setelah sekolah. Banyak sekali wadah yang siap menampung dan memberikan kesempatan untuk siswanya melakukan itu semua. Salah satu kegiatan yang dianggap dapat membantu proses pengembangan diri adalah organisasi. Organisasi di sekolah banyak macamnya, biasanya yang paling populer dan memiliki peminat terbanyak adalah organisasi OSIS/MPK.
Untuk dapat mengikuti sebuah kegiatan, kita sering kali harus mengorbankan sesuatu yang kita miliki. Waktu, tenaga dan pikiran adalah hal yang paling sering kita korbankan ketika sudah masuk organisasi. Tubuh menjadi cepat lelah ketika selesai berkegiatan, pikiran jadi tidak tenang karena merasa diburu oleh tugas organisasi, waktu belajar juga menjadi terbagi-bagi dan menyebabkan banyak hal yang tidak berhasil dilakukan karena megikuti organisasi.
Keresahan atas hal-hal yang dikorbankan ini membuat salah satu warga @schfess mengunggah menfessnya tentang organisasi. Begini katanya.
https://twitter.com/schfess/status/1426522182239227908?s=20
sch! bener gasi? pic.twitter.com/RB77EsBR6z
— VOTE LOMBA = BLOCK‼️ (@schfess) August 14, 2021
dalam menfess itu tertulis, bahwa cara hidup tenang di SMA adalah dengan tidak mengikut organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa sender merasa terganggu pikirannya apabila mengikuti organisasi. Namun, banyak juga orang-orang yang sudah tercemplung dalam organisasi, ikut mengomentari menfess tersebut. Begini kata mereka.
Ga asik bgt gaikut organisasi cuyy. Itu umur kita lagi aktif aktifnya bertumbuh dan berkembang. Ketemu banyak orang, ketemu banyak jenis manusia. Jadi suatu saat berbaur dengan masyarakat udah gakaget. Serius nih, kalau menurut aku organisasi di sekolah maupun kuliah is a must
— Final Boss (@daegu_boss) August 14, 2021
https://twitter.com/aquapearl__/status/1426534169870434304?s=20
kalo gaikut organisasi seenggaknya ikut ekskul atau lomba lomba sih kalo menurutku biar masa sma ada yang berkesan dikit, ada pengalaman juga
— aii ◡̈ ⚜️ (@aquapearl__) August 14, 2021
https://twitter.com/indrithhh/status/1426602784934137862?s=20https://twitter.com/OkBeary/status/1426579577715924996?s=20
sebagai anak yang aktif parah waktu SD, ikut eskul famous pas SMP ,trus pas SMA ga ikut apa² krn gamau cape dan pen jadi anak SMA biasa tu bener² gaasik anjir sumpa, temen dikit, kepercayaan diri menurun bgt, pergaulan flat bgt gaasik plis ? ya minimal ikt eskul atau lomba plis
— H E L L O U (@indrithhh) August 14, 2021
Tiga reply ini mewakili orang-orang yang merasa kurang setuju dengan sender. Karena bagi mereka, masa sekolah justru adalah masa yang tepat untuk mengikuti organisasi. Namun, apakah berarti pernyataan sender salah? Tentu saja tidak. Karena ada juga sebagian orang yang merasakan hal yang sama. Persis seperti sender, @janiajalah di twitter juga merasa aspek tenaga, waktu dan pikirannya terancam. Begini katanya.
https://twitter.com/janiajalah/status/1426523577776414723?s=20
HAHA bener sih ini. ikut organisasi bawaan nya gua cemas mulu, sumpah. kayak takut sm anak TA nya WKWKWK. mana kalo udh mau ada event event gede makin mumet, ditambah tugas tugas sekolah juga haduh gakuat ah
— pitiq BIGWIN ??? (@janiajalah) August 14, 2021
Lantas apakah hal ini membuat organisasi dimasa sekolah menjadi tidak worth untuk diikuti? Tentu tidak. Semua tergantung dengan apa tujuan kita saat sekolah. Belajar memang tujuan utama dan wajib bagi semua siswa. Namun, lebih baik juga apabila kita memiliki tujuan lain untuk diraih saat masa sekolah. Mungkin saja sender memiliki tujuan selain organisasi sehingga merasa bahwa organisasi cukup menggangu khususnya dalam aspek pikiran.
Beberapa dari mereka yang sudah pernah mengikuti organisasi dan menyelesaikannya sampai akhir juga ikut angkat bicara di kolom komentar. Beberapa dari mereka diantaranya ada dari @mynameisadun dan @tahunbaru2020. Begini kata mereka
https://twitter.com/mynameisadun/status/1426562916531130371?s=20
mungkin sebagian org berpikirannya seperti itu, tapi bagi gua ikut organisasi itu walau gk tenang ketika SMA, ilmunya bermanfaat untuk kedepannya. kalo ada yg blg “gua dulu ikut organisasi gk dpt ilmu apa2 tuh” kata gua sih itu dari diri sendiri, lo bener” ambil ilmunya gak?
— Pira? (@mynameisadun) August 14, 2021
mungkin sebagian org berpikirannya seperti itu, tapi bagi gua ikut organisasi itu walau gk tenang ketika SMA, ilmunya bermanfaat untuk kedepannya. kalo ada yg blg “gua dulu ikut organisasi gk dpt ilmu apa2 tuh” kata gua sih itu dari diri sendiri, lo bener” ambil ilmunya gak?
— Pira (@mynameisadun) August 14, 2021
https://twitter.com/tahunbaru2020/status/1426863276411916292?s=20
https://twitter.com/tahunbaru2020/status/1426863276411916292?s=20
No…Salah …. kalau menurutku
Been there done that.Masa muda, energi masih melimpah, waktu masih murah. Nothing to loose.
Gunakan semaksimal mungkin. Ikuti kegiatan yang positif, lakukan, apapun itu, sebanyak mungkin.
Salam dari kepala 3
— Zainal Combo (@tahunbaru2020) August 15, 2021
Melalui dua tweet diatas kita dapat menarik titik tengah dari dua pilihan ini. Ikut atau tidak ikut organisasi semua tidak ada yang lebih baik atau kurang baik. Semua pilihan adalah baik bagi orang-orang yang memiliki tujuan. Tujuan ini yang akan membuat dirimu menjadi kamu. Tugas kita tinggal mentukan manakah pilihan yang relevan bagi kita dan mengantarkan kita kepada tujuan. Karena sejauh dan sebesar apapun keputusan yang akan kita ambil, semuanya tergantung dengan bagaimana kita dan apa tujuan kita.
Comments
Loading…