in

LoveLove MantapMantap

Langit Biru

Ku seruput kopi hitamku

Yang masih panas dari tungku kayu

Ku tatap semesta di atasku

Yang warnanya masih tetap biru

Kita terduduk di tenda kuning terang,

Membunuh waktu sampai terlihat bintang.

Tangan kasar yang kusentuh,

Seakan memutar memori utuh.

Saat-saat kau menulis dengan pena di kertas lusuh,

Saat-saat rambutku sering kau basuh,

Saat-saat kita tak pernah jenuh.

Kusentuh lagi tangan itu.

Tangan yang telah memberi banyak ilmu,

Tangan yang selalu menghapus sendu,

Tangan yang dapat menyentuh kalbu.

Kini kau perlahan bebas,

Hingga kopiku tak lagi panas.

Karenamu aku tahu,

Langit tak selalu sebiru itu.

What do you think?

Written by Martabakejucoklat

Comments

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Loading…

0

Ikut Les Agar Masuk Universitas Impian?

Gap Year? Siapa Takut!