Kata,
teman baikku sejak dulu. Aku mendadak bisu dihadapan yang lain. Tapi, tidak denganmu. Selalu mengerti mau sebodoh apapun aku. Selalu sabar dengan segala keresahan yang kutuangkan dalam tulisanku. Denganmu, kumerasa bebas. Tidak terpenjara lagi oleh asumsi-asumsi nakal di kepalaku.
Kata,
terima kasih sudah bertahan pada diriku yang rumit. Aku tahu menyederhanakan isi kepalaku memang tak mudah. Banyaknya pilihan diksi yang kamu berikan tetap tak cukup untuk merangkainya. Banyak sekali yang harus diungkapkan. Sedikit sekali yang mampu diungkapkan. Tak apa Kata, tak apa. Itu juga sudah cukup membantuku.
Kata,
ingin kepeluk kamu dalam setiap tinta yang kutorehkan pada kertas putih itu. Kata yang paling kusayang, semoga kita bisa bertahan lama.
Comments
Loading…