Beberapa sobat Schfess mungkin sudah tahu dengan kata yang satu ini, tapi pasti ada yang belum tahu, dong?
Gap year, adalah istilah yang merujuk untuk satu tahun menunda kuliah dan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi tahun depannya. Ada macem-macem alasan banyak pelajar memilih gap year. Ada yang memang karena nggak lolos SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), paksaan keadaan, atau dirinya memilih untuk gap year.
Bagi sebagian orang, ngegap dikaitkan dengan banyak hal negatif, seperti buang-buang umur, sia-sia nunda setahun, ketinggalan sama temen-temen sebaya. Masa sih?
Berdasarkan 2015 National Alumni Survey Report yang diadakan American Gap Association, gap year mendapat banyak respons positif, dengan 98% responden mengatakan ngegap bikin mereka refleksi dan membangun diri. Di posisi kedua, 97% responden mengatakan gap mendewasakan diri mereka. Dalam survei tersebut pula, 42% responden mendapat GPA 3.7 atau hampir mendekati sempurna ketika mereka masuk ke dunia perkuliahan.
Di Indonesia sendiri, gap year masih dianggap sebagai “aib” karena kegagalan lolos seleksi PTN. Padahal, gap year bisa kamu pakai untuk banyak hal. Sebagai seorang gap year, berikut kegiatan yang kamu bisa lakukan selama setahun versiku:
#1: Buat healing
Jujur aja, SMA merupakan tahun-tahun terberat di masa sekolah. Kamu dituntut buat ngejar prestasi akademis, nonakademis, sekaligus nyicil materi UTBK dan tuntutan masuk perguruan tinggi favorit. Gap year bermanfaat banget untuk rehat dari pikiran mumet tentang sekolah. Healing ini juga bisa kamu pakai dengan kegiatan yang bikin mood-mu naik, misalnya marathon drakor atau film (asal tetep jaga kesehatan dan nggak begadang, ya!), jalan2, atau kamu bisa meditasi dan bener2 make waktunya buat dirimu sendiri untuk tenang.
#2: Cari kerja
Ini mungkin hal yang paling biasa, tapi emang dengan gap year period ini bisa kamu pake buat nyari kerja. Nggak perlu full-time, kamu juga bisa nyari freelance yang kerjaannya lebih fleksibel dan nggak makan waktu banyak. Nggak cuman freelance, selama gap year, kalian juga bisa dapet banyak insight tentang cara bikin CV. Mungkin buat teme-temen yang mau melamar kerja dan butuh CV, atau yang emang iseng2 buat bekal nanti, beneran membantu kok ngeksplor cara bikin CV. Jangan lupa, menulis artikel seperti ini di Schfess bisa kamu masukin lho di CV!
#3: Belajar bahasa asing
Hidup di jaman teknologi yang superkeren kayak gini, belajar bahasa asing bukan hambatan lagi, kok! Kamu bisa membeli atau mengunjungi perpustakaan untuk mencari buku bahasa asing incaranmu, atau lewat gadget yang kamu pakai, kamu bisa menjadi seorang master bahasa. Nggak ada salahnya luangin waktu 30 menit sehari untuk belajar bahasa asing yang dulunya kamu ngebet banget pengen menguasai.
#4: Cari beasiswa dan/atau apply kampus luar negeri
Punya ketertarikan buat belajar gratis di dalam atau luar negeri? Waktunya bisa kamu pake kok buat eksplor kampus impianmu. Platformnya? Banyaaak. Beasiswanya? Wah banyak juga! Contohnya buat kamu yang mau belajar di Korea, beasiswa KGSP adalah pilihan tepat buat melanjutkan studimu.
#5: Ngerjain hobi
Punya hobi yang terpendam? Selama dulu sekolah kamu pengen banget ngerjain tapi nggak sempet? Gap year adalah waktu yang tepat buat kamu mencapai impian itu. Karena waktumu banyak luangnya, kamu bisa menyibukkan diri dengan mengeksplor hobimu dan belajar hal baru. Apapun itu bidangnya, mau olahraga, seni. Coba deh.
#6: Belajar!
Terlepas dari semua hal yang bisa kamu lakukan selama waktu luang, jangan lupakan tujuan utamamu. Mau ngejar SBMPTN tahun selanjutnya? Tetap belajar untuk persiapan ujianmu demi almamater yang kamu impikan. Jangan lupa, temen-temen gap punya waktu lebih banyak untuk persiapan ujian selanjutnya. Manfaatkan sebaik mungkin ya!
Nah, temen-temen Schfess yang berniat atau sudah gap year, tetap semangat menggapai mimpimu ya!
Comments
Loading…