Photo by Alexander Dummer on Unsplash
Guys, selama kalian hidup udah berapa kali mendengar perkataan “kecerdasan itu turun dari ibu”? Mungkin lebih dari sekali ya. Sebenarnya perkataan ini adalah perkataan yang bagus jika digunakan untuk mengubah stigma masyarakat bahwa perempuan tidak perlu mengeyam pendidikan tinggi. Tapi ada aja yang menjadikan hal ini sebagai alasan kayak yang diceritain oleh salah satu sender akun twitter @schfess ini.
Iya mengutip perkataan kakak kelasnya yang menyayangkan bahwa hanya ayahnya yang pintar, karena jika ibunya yang pintar mestilah ia juga menjadi orang yang pintar. Waduh kok jadi blaming gini ya? Mari kita liat pendapat sobat schfess dalam menanggapi perkataan kakak kelasnya sender.
Menurut pengalaman @nfl_301 kepintaran ibu tidak serta merta turun begitu saja, namun melalui transfer ilmu karena biasanya Ibu-lah yang lebih sering ada di rumah dan paling sering mengajarkan anaknya banyak hal, dari cara mengeja alfabet hingga cara menghitung. Maka dari itu biasanya Ibu yang pintar juga akan mencetak anak yang pintar.
Menurut @cemaradamar ada banyak faktor yang menentukan kecerdasan seorang anak, tidak hanya faktor keturunan namun juga lingkungan, anak tersebut juga harus berusaha jika ingin pintar. Ini juga yang berusaha disampaikan oleh @awwmoom, hanya karena seorang Ibu tidak pintar bukan berarti anaknya tidak bisa pintar.
Pernyataan ini juga dibuktikan oleh pengalaman dari tetangganya @mayamaulidyawa1, yang pintar adalah ayahnya namun ternyata anaknya juga bisa pintar hingga juara umum satu angkatan loh.
Kepintaran manusia memang ditentukan oleh banyak faktor, kekuatan faktor yang satu sejatinya tidak meniadakan pengaruh dari faktor yang lainnya. Kecerdasan memang bisa diturunkan dari Ibu, namun ada juga faktor lain seperti lingkungan dan usaha dari si anak. Kita ga bisa mengubah tingkat kepintaran orang tua, tapi kita bisa berusaha belajar untuk membuat diri kita pintar. Jangan putus harapan ya sobat!
Comments
Loading…