in

MantapMantap LoveLove MarahMarah HadehHadeh KocakKocak SedihSedih

Aktif VS Caper, Jangan Sampe Salah Nge-Judge

Photo by Edwin Andrade on Unsplash

Dalam satu kelas, biasanya ada aja anak yang paling menonjol karena keaktifannya dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan yang dimaksud biasanya ditunjukkan dengan banyak melontarkan pertanyaan ke guru ataupun teman yang presentasi, atau bisa juga dengan menjawab pertanyaan yang diberikan. Namun biasanya beberapa orang ada yang tidak menyukai sifat aktif ini dan disamakan dengan “caper” atau cari perhatian.

Kemunculan penilaian bahwa siswa yang aktif adalah siswa yang caper memancing salah satu sender di akun twitter @schfess untuk mengangkat menfess berikut nih.

Sender meminta orang-orang untuk bisa membedakan aktif dan caper karena tidak semua siswa yang aktif di kelas semata-mata hanya ingin mendapat perhatian saja. Untuk membahas hal ini lebih dalam, yuk kita liat pendapat dari beberapa sobat schfess lainnya.

Nah, itulah beberapa pendapat dari sobat schfess. Secara garis besar keaktifan memang diperlukan terutama untuk menghargai guru yang mengajar. Ga lucu dong kalo gurunya ngajar terus semuanya pasif kan kayak ngajarin tembok. Selain itu bertanya pada saat pelajaran adalah hak siswa karena di sekolah kita memang harus menuntut ilmu, jadi jangan malu untuk bertanya. Namun kita juga harus melihat bedanya aktif dan caper menurut sobat schfess agar sifat aktif kita gak sampe merugikan orang lain.

Nah itulah perbedaan antara aktif dan caper menurut @itsnowwie dan@pahalanya. Aktif merupakan suatu hal yang positif, namun jangan sampai kita justru merugikan atau menjatuhkan teman-teman yang lain demi mendapat gelar aktif dan nilai keaktifan yang tinggi karena kalau sudah menjatuhkan teman, itu adalah hal yang tidak baik. So, jadilah siswa yang aktif untuk menghargai guru dan memperdalam ilmu, bukan untuk menjatuhkan orang lain.

What do you think?

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Loading…

0

Kamu Percaya dengan Keajaiban?

Bolos dengan Gaya